Hatiku kembali tergetar
Ku simak curahan hati seorang sahabat
Ku dengar, ku resapi
Sedetik, dua detik dan detik selanjutnya
Seolah tenggelam bersama penatnya
Ia merasa disudutkan kenyataan
Kisah sang ayah dan anak
Tak ada rasa kasih dan sayang
Ucapannya begitu dingin,tak patut di dengar, tak patut di tiru
Ku beralih menatap wajahnya
Sembab dimatanya menandakan perih di hatinya
Membunuh karakter dan perasaan
Seolah rapuh terserang hama kehidupan
Bebannya terurai dalam pikiranku
Sejenak ku berfikir
Mencoba menarik nafas dalam- dalam
Secercah harapan ku sampaikan untuknya
Rangkaian menjadi bait- demi bait
Rangkaian kata menjadi sebuah kalimat
Thanks sahabat
I'm sorry Sahabat
Karangan puisi, kisah kehidupanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar